Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seringkali dihadapkan pada rintangan dan halangan yang tidak terduga. Gerakan Pramuka yang terfokus pada pembelajaran dan praktik perlu berinovasi dengan mengadakan kegiatan yang melatih kemampuan siswa mengelola risiko. Manajemen risiko adalah penggunaan sistematik dari kebijakan dan proses manajemen yang dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi serta memberikan perlakuan pada resiko, dan mengembangkan budaya dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan dengan cermat kesempatan potensial dan juga efek negatif.
Hal ini penting guna menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan peduli terhadap sekitar dalam diri pramuka demi menanggulangi berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materiil dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, baik dalam skala kecil (kegiatan gugus depan) maupun skala besar (kegiatan cabang, daerah, maupun nasional). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pramuka MAN 1 Yogyakarta menggelar latihan rutin pada Jumat (14/02/2025) yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 10 di MAN 1 Yogyakarta.
Kegiatan ini diakhiri dengan Apel Tutup sekaligus Upacara Penerimaan Duta. Kak Rahmat Nur Syaifudin selaku Pembina Upacara berpesan, “Harapannya, di usia penegak, kakak-kakak dapat mengupayakan seminimal mungkin adanya risiko atau kesalahan yang fatal. Diharapkan dengan materi ini, kakak-kakak juga dapat belajar kritis sebelum bertindak. Usia Penegak tidaklah selalu dituntut, tetapi dapat menjalankan sesuatu secara mandiri. Prinsipnya adalah dari kalian, oleh kalian, dan untuk kalian.”
Melalui kegiatan Latihan Rutin ini, para peserta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan risiko, mengembangkan keterampilan manajemen risiko, dan mengimplementasikan kebijakan keselamatan, sehingga dapat secara aktif berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan efektif bagi seluruh anggota Pramuka.
Komentar
Posting Komentar